Selasa, 20 April 2010

UTS 2D Animation 2

Tugas UTS membuat Film Animasi dengan minimal 10% unsur Indonesia

Film animasi durasi 7menit dengan unsur Indonesia-nya,
film animasi ini dibuat dengan tujuan untuk nilai UTS animasi. Di dalam film animasi ini harus mencakup paling tidak 10% unsur indonesia. Unsur indonesia dalam film ini dapat didapat dari lokasi, lagu atau pun kebudayaan yang diambil dari gambar-gambar yang ada di dalam film animasi ini.

Proses pengerjaan film animasi ini dengan cara tradisional digital, yakni dengan gambar tangan lalu diproses dengan komputer. Pembuatan film ini dilakukan secara berkelompok dan kelompok saya terdiri dari 5 orang. Setiap orang memiliki bagian tugasnya, meskipun kesemuanya kadang melakukan lebih dari tugasnya.

Yohanes Merci : Animator (karakter Human + editing)
Oktavius Yudistiro : Animator (environtment + editing)
Yesaya Chandra : Editor (pengolah data di After Effect)
Melisa Suratno : Color Artist (pewarnaan karakter + karakter binatang)
Dave William : Color Artist (pewarnaan karakter)


Judul Film : Hutan Tua
Genre : Petualangan
berikut saya jelaskan proses kerjanya :

1. Penentuan ide cerita
Ide cerita awal dari hutan tua ini dari pemikiran editor kami Chandra yang kemudian ditambah dan disesuaikan dengan ketentuan tugas yang diberikan oleh pihak universitas.

Storyline

Kisah petualangan kakak beradik ketika bermain di hutan. Sang kakak bernama Dina dan adiknya bernama Indra. Dina mengajak adiknya yang kecil untuk pergi bermain besamanya. Sewaktu dina berjalan-jalan bersama adiknya, ia menemukan bunga-bunga liar indah yang tumbuh di pinggiran hutan yang berpohon lebat melihat bunga itu Ia merasa tertarik dan ingin melihatnya.

Ia berpesan kepada adiknya yang sedang asik bermain dengan mainan yang ia bawa agar jangan pergi kemana-mana terutama kedalam hutan tak bernama didekatnya itu selama dia sedang pergi untuk melihat bunga yang indah tersebut. Ketika ia telah selesai melihat bunga tersebut dan ingin kembali ke tempat adiknya berada, ia melihat bahwa adiknya sudah tidak ada pada tempatnya lagi. Merasa adiknya telah hilang, Dina menjadi panik dan berteriak memangil-mangil adiknya yang menghilang tersebut sambil berjalan mengamati situasi di sekitarnya. Seketika ia melihat sesuatu sosok adiknya sedang berlari jauh didepannya masuk ke dalam pepohonan yang sangat lebat. Dina segera berlari dan mengejar adiknya tersebut sambil terus memanggil namanya tetapi, hal tersebut sia-sia karena adiknya tidak mendengar teriakannya. Dina kembali kehilangan jejak keberadaan adiknya ketika ia sampai di tempat adiknya masuk. Disana ia hanya bisa melihat banyak pepohonan yang tinggi dan besar. Dimulai dari dalam hutan besar tersebut Dina akan memulai petualangan fantasynya. Di dalam hutan ini Dina akan bertemu dengan berbagai kejadian yang aneh dan luar biasa seperti melihat sehelai kain selendang bermotif batik yang melayang di depannya, mendengar suara yang memanggil-mangil namanya(akhirnya diketahui bahwa yang memanggil namanya adalah peri), bertemu dengan makhluk imajenasi seperti Pegasus/Peri. Semua hal tersebut akan menuntun Dina untuk menemui adiknya Indra. Dalam cerita ini juga akan diberikan sisipan sudut pandang sang adik Indra yang juga mengalami petualangan di dalam hutan ini. Pada ¾ bagian cerita kakak beradik Dina dan Indra ini akan kembali bertemu berusaha bersama untuk mencari jalan keluar dari hutan yang misterius tersebut. Akhir cerita mereka akan berhasil keluar dari hutan tersebut menceritakan cerita tersebut kepada masyarakat desa mereka mengenai petualangan yang mereka alami di dalam hutan tersebut dan orang-orang di desa tersebut akan menamai hutan tersebut dengan nama hutan tua.

2. Desain Karakter

Setelah cerita jadi, kami kemudian membuat karakter yang akan muncul di cerita tersebut, dalam hal ini saudara Yohanes Merci berperan besar dalam pembuatan desain dari karakter-karakter di film ini.

Karakter Dina

2. Desain Latar / Background

Setelah karakter dalam cerita ini selesai dirancang, tugas selanjutnya kami membuat setting latar belakang untuk animasi ini. Karena tuntutan dari pihak universitas yang menginginkan animasi ini menggunakan unsur indonesia, maka dibuatlah setting desa dengan rumah-rumah bergaya indonesia sesuai dengan cerita kami. Untuk desai dan perancanygan desa bertema indonesia ini, saya Oktavius Yudistiro yang berperan dalam pengerjaan sket-sket serta membantu dalam pewarnaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar